Pas Band



Sumber ; Wikipedia
Pas Band adalah kelompok musik yang mencampurkan warna musik rock, hip hop, dan punk. Pas Band digawangi oleh Yukie (vokal), Trisno (bass), Bengbeng (gitar), Sandy (drum).

Perjalanan karier

Awalnya, band yang lahir di kampus Unpad ini mulai meniti karier dari panggung-panggung underground sejak 1989. Pas Band berdiri secara resmi pada tahun 1990. Pada tahun 1993 grup yang terdiri dari Bengbeng (gitar), Trisno (Bass), Yukie (vokal) dan Richard Mutter (drum) ini merilis album EP berbendera indie label dengan debut, Four Through The Sap.
Mulai album kedua In (No) Sensation (1995) hingga sekarang, mereka digandeng oleh Aquarius Musikindo. Label ini membebaskan mereka untuk berkarya. Meskipun tidak bisa merangkul semua orang lewat musiknya yang tidak biasa, namun mereka mulai membangun basis massa yang setia dengan jalur yang mereka pilih.
 Album kedua ini diikuti oleh album-album mereka berikutnya, yaitu indieVduality (1997), Psycho I.D (1998). Pada album keempat, Richard mengundurkan diri dan posisinya digantikan oleh Sandy (ex-U'Camp) Dengan formasi tanpa Richard, mereka merilis album kelima yang berjudul Ketika (2001), namun Sandy belum dapat bermain pada rekaman album ini karena masih terikat kontrak dengan label lain. Sandy yang sekarang ini menjadi penyiar di I-Radio 89.6 FM bergabung di album keenam PAS 2.0 (2003), dan album ketujuh Stairway to Seventh (2004). Dua tahun kemudian, Pas Band meluncurkan album the best berisi 3 lagu barunya Permata Yang Hilang, Romeo & Juliet, dan Gladiator dan 9 lagu hits lamanya. Dua tahun seakan menjadi waktu yang tepat untuk mengumpulkan materi untuk album terbarunya, dan akhirnya Pas Band mengumumkan akan menelurkan album barunya pada 20 Maret 2008, berjudul Romantic...Lies...and Bleeding. Hits terbarunya berjudul "Aku" yang bercerita tentang pengakuan seorang lelaki bajingan, telah malang melintang diputar di radio-radio dan Internet.

Four Through The Sap (1993 s/d 1995)

Pada awal tahun 1993 berkisar 2 tahun sesudah Pas Band didirikan, mereka berencana untuk masuk mayor label lewat jalur rekaman amatir atau anak muda masa kini menyebutnya Independent Label. Trisnoize, Beng-beng dan Yukie telah merancang 4 buah lagu untuk direkam dalam bentuk mini tape (kaset). 4 Buah lagu tersebut adalah : Gangster of Love, Old Fashioned Sickness, Here Forever dan Dogma. Tujuannya agar lagu-lagu mereka dapat dipromosikan secara maksimal, Tadinya mereka kurang yakin akan hasil rekaman yang mereka rekam pada bulan Oktober 1993 s/d November 1993 silam. Namun, setelah diputar berkali-kali rupanya malah mendapat respon positif yang cukup lumayan oleh pendengar. Hingga pada akhirnya mereka mendapat sokongan dana dari stasiun radio pada masa itu yakni 104.4 FM GMR Radio untuk menjual album tersebut secara luas. Baru berjalan 3 Bulan pasca diedarkan, album tersebut sukses terjual lewat pendistribusian yang dibiayai oleh Samuel Marudut. Sedangkan Samuel Marudut sendiri adalah kawan sekaligus CEO 104.4 FM GMR Radio yang telah wafat karena mengalami kecelakaan lalu lintas sebelum band yang menjadi asuhannya tersebut masuk dapur rekaman mayor label. Sebagai dedikasi terhadapnya, maka Pas Band menggarap sebuah lagu untuk dirinya yang berjudul "Red Light Shooter", kelak dikemudian hari lagu tersebut akan masuk tracklist dalam album In (No) Sensation.


In (No) Sensation (1995 s/d 1997)

Pasca meninggalnya Samuel Marudut pada tahu 1994, Pas Band harus berjuang sendiri mengais rejeki di kumuhnya ibukota. Untungnya berbekal kaset demo yang mereka rekam dengan lagu-lagu mereka sendiri, Pas Band sibuk mencari label-label rekaman untuk mengajukan tawaran agar bisa membuat album secara mayor label. Berkali-kali kaset demo mereka ditawarkan ke berbagai macam merek label rekaman di Jakarta, Sayang tak ada satupun yang mau mengontrak mereka dengan alasan/dalih anti_lagu berbahasa inggris yang sedang merebak. Keberuntungan pun mulai berpihak semenjak salah satu label ternama membeli album "Four Through The Sap" dan menjualnya kembali dengan pendistribusian secara nasional. Kesuksesan akhirnya datang menghampiri setelah mereka berhasil mendapatkan label yang mau mengontrak dengan nilai kontrak yang cukup. Setelah masuk ke mayor label, mereka mulai menjalani sesi rekaman dan take vocal di Jakarta selama 6 Bulan. Dan pada pertengahan tahun 1995 dirilislah album bertajuk "In (No) Sensation" yang angka penjualannya meroket 100.000 Copy hanya dalam waktu se_minggu.
Dan dimasa itulah mereka mulai menggarap video clip promosi untuk pertamakalinya dengan mengambil salah satu single dari 12 lagu yang terdapat di dalam album "In (No) Sensation". Lagu yang berjudul "Impresi" dipilih sebagai single dan video clip promosi mereka. Dalam penggarapannya, video clip ini direkam oleh kru Cerahati yang diketuai oleh sang drummer, Richard Mutter. Sayangnya video clip tersebut dicekal oleh salah satu stasiun televisi yang tidak suka dengan adegan-adegan tak lazim, walaupun begitu' mereka tetap sukses dengan menggondol omset penjualan hingga 400.000 Copy dan honor konser diatas Rp.10.000.000,-.
Suksesnya lagi mereka mendapat penghargaan sebagai Grup Musik terbaik oleh Aquarius Musikindo selaku pengedar album-album PAS Band yang sampai saat ini masih bersedia.


IndieVduality (1997 s/d 1998)

Tahun 1997 merupakan tahun ke 3 mereka bernaung dibawa bendera Aquarius Musikindo, pada tahun itu mereka kembali merilis album yang berjudul "indieVduality". Dengan bermodalkan alat musik dan seperangkat soundsystem baru, mereka bermain musik dengan sungguh-sungguh serta lebih dewasa. Dalam album ini mereka mulai agak nakal dengan lagu yang lirik-liriknya terkesan pedas. Dengan mengandalkan single "Anak Kali Sekarang", lagu ini merupakan single promosi sekaligus video clip yang mereka edarkan guna memperbanyak pemasukan dan royalti dari hasil penjualan album tersebut. Sayangnya, seperti pada album sebelumnya mereka juga harus kembali menarik peredaran video clip "Anak Kali Sekarang" karena masalah biaya cash back dari stasiun televisi yang menayangkannya. Bahkan beberapa fans menyebutkan bahwa itu hanya dalih untuk membenarkan bahwa video clip ini telah dicekal oleh LPP TVRI yang pada masa itu dikendalikan Pemerintah Orde Baru.

Psycho I.D & Keluarnya Richard (1998 s/d 1999)

Waktu terus bergulir dan Pas Band mulai kembali merilis album pada tahun bersejarah, dimana pada masa itu Rezim Orde Baru runtuh dan memulai berdirinya Rezim Reformasi. Judul Psycho I.D dipilih sebagai judul album ke 3 mereka. Lagu yang berjudul "Bocah" dijagokan sebagai hits atau single pada waktu itu. Sejak saat itu Pas Band mulai bebas melebarkan sayapnya tinggi-tinggi setelah dahulu pernah dicekal dan dikecam lantaran aksi panggungnya yang terlalu ugal-ugalan. Biarpun telah kembali bebas berkarya tanpa adanya sensor, namun di album inilah merupakan akhir karier bagi Richard. Karena dirinya menyatakan telah bosan setelah 7 Tahun bergabung dengan Pas Band dan sering mendapat teror dari pihak yang tak dikenalnya. Selepas kepergian Richard, Pas Band memutuskan untuk vakum selama 2 tahun dengan menjadi dosen dan guru.

Masuknya Sandy Andarusman & Ketika... (2001 s/d 2003)

2 Tahun vakum tak menjadikan semangat bermusik mereka luntur seketika, pada tahun 2001 mereka merilis album comeback dengan judul Ketika. Menariknya di dalam proses rekaman album ini mereka menyewa 2 additional drummer, Single dari album ini adalah "Terlalu Yakin, Mungkin" dan "Kesepian Kita" yang dinyanyikan bersama penyanyi pendatang baru, Tere. Setahun kemudian lagu "Kesepian Kita" dijadikan soundtrack resmi film Ada Apa Dengan Cinta. Baru pada tahun ini Sandy Andarusman yang dulunya adalah drummernya U'Camp telah ditetapkan sebagai pengganti Richard Mutter.
Pada tahun yang sama, Pas Band diundang ke Korea Selatan guna memeriahakn acara Korean Music Festival yang diselenggarakan di kota Bussan, Korea Selatan.

PAS 2.0 & Kontroversi lagu Yesterday (2003 s/d 2004)

Pada bulan Maret 2003 mereka kembali merilis album yang berjudul PAS 2.0 dengan hits single "Malam Tetaplah Malam", "Tak Pernah Ada", "Yesterday" dan "Jengah". Ada sebuah kontroversi dimana lagu yang berjudul "Yesterday" sempat diaransemen dengan gaya musik Punk oleh Pas Band dan orang yang berani mengaransemen lagu tersebut adala Trisnoize, Sang Bassist. Anehnya, lagu ini agak berhasil mendongkrak popularitas band tersebut karena merekalah dan satu-satunya band Indonesia yang berani menyanyikan lagu keramat itu. Sebenarnya lagu ini adalah lagu ciptaan The Beatles yang dinyanyikan oleh Paul McCartney.

Stairway to Seventh (2004 s/d 2006)

Masuk pada tahun 2004, Pas Band lebih mengutamakan melayani parpol-parpol yang sedang kampanye dalam melaksanakan pemilihan umum. Maka dari itu mereka sengaja mengundur jadwal peluncuran album mereka yang bertitel Stairway to Seventh' tadinya mereka ingin meluncurkan album tersebut pada awal bulan Mei 2004, sayangnya karena masih sibuk tour album dan menjadi bintang tamu kampanye pemilihan umum, maka album ini baru diluncurkan pada November 2004. Album ini banyak digarap dengan bantuan musisi-musisi papan atas dan penyanyi-penyanyi populer kala itu, seperti Reza Arta Mevia dan Bunga Citra Lestari.
Bahkan penyanyi orkestra bertehnik Valcetto, Christopher Abimanyu sempat menyumbang suaranya di lagu "Bayangan" yang merupakan lagu milik band pertamanya Sandy' yakni U'Camp.

The BeAst of PAS (2006 s/d 2008)

Pada tahun 2006, Pas Band mulai jenuh mengeluarkan lagi-lagu baru' lantaran sepinya omset penjualan sehingga mereka hanya merekam 3 lagu saja. Kemudian album yang dijanjikan itu bertajuk The BeAst of PAS, album ini adalah album kompilasi yang direkam sejak tahun 1995 sampai tahun 2004. Dengan single yang cukup menghentak' yakni "Gladiator", mereka mencoba kembali meraih chart dan mendapat respon yang positif dari pendengar setianya.

Romantic... Lies... and Bleeding (2008 s/d sekarang)

Setelah meluncurkan album kompilasi, mereka kembali meluncurkan album dengan lagu-lagu barunya' di album ini PAS Band memang tidak sesukses dahulu. Karena album ini adalah album paling tidak laku dalam sejarah penjualan album Pas Band, terlebih album ini tidak meraup omset yang besar. Pada kenyataannya album Romantic...Lies...and Bleeding hanya terjual 10.000,- copy saja dalam waktu 1 tahun. Lebih ironinya lagi PAS Band diterpa isu ketidakharmonisan personil-personilnya, sehingga di media-media cetak banyak yang memberitakan bahwa album ini akan menjadi album terakhir mantan Grup musik indie label tersebut.
Namun, Yukie membantah pernyataan media itu dengan wawancara eksklusif di salah satu televisi swasta' dia bilang "Kami hanya hiatus sampai waktunya tiba", "Karena kami semua masih punya urusan masing-masing' saya sekarang jadi Dosen, Beng-beng sekarang jadi PNS, Trisno jadi guru les bahasa jerman dan Sandy masih menjadi penyiar radio" kata Yukie.
Dengan pernyataan itu pihak pers akhirnya dituduh melemahkan Grup Musik Rock Indonesia, karena dianggap melecehkan nama baik orang lain tanpa bukti-bukti otentik. Hal semacam itu juga dialami grup-grup musik se_aliran atau lain aliran yang pada dasarnya ingin menggusur musik Rock dari Indonesia.


Diskografi

Album Studio
Album Kompilasi
  • Rock (2011)