Sumber ; Wikipedia
Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi atau Nike Ardilla (lahir di Bandung, Jawa Barat, 27 Desember 1975 – meninggal di Bandung, Jawa Barat, 19 Maret 1995 pada umur 19 tahun) adalah seorang penyanyi, pemeran, dan model berkebangsaan Indonesia. Ia tewas pada 19 Maret 1995 ketika mobil Honda Civic yang dikendarainya menghantam beton di jalan Raden Eddy Martadinata di kota Bandung.
Sejarah
Awal karier
Nike Ardilla adalah gadis kelahiran Bandung tanggal 27 Desember 1975
dari pasangan Raden Eddy Kusnadi dan Nining Ningsihrat. Sejak kecil
sudah mengawali karier dengan mengikuti berbagai festival menyanyi di
Bandung, sampai kemudian bakatnya ditemukan oleh produser musik Deddy
Dores. Karier musiknya di dunia hiburan pun dimulai.
Tahun 1987, Ibunya memboyong Nike Ardilla ke Himpunan Artis Penyanyi
Musisi Indonesia (HAPMI) asuhan Djadjat Paramor. Di sana ia bertemu
dengan Deni Kantong, guru menyanyinya, dan Deni Sabrie yang kemudian
menjadi manajernya. Deni Kantong dan Sabrie memperkenalkannya pada Deddy
Dores.
Deddy membuatkan beberapa lagu untuk album pertama Nike yang bertajuk Seberkas Sinar yang terjual lebih dari 500.000 ribu kopi.Sebelumnya Deddy Dores juga sempat menyatukan Nike dengan dua anak
didik Deddy dan Deni bernama Deni Angels bersama Cut Irna dan Lady
Avisha.
Tahun berikutnya Nike merilis album keduanya yang bertajuk Bintang Kehidupan
yang mendapatkan sambutan luar biasa, dan terjual dengan angka yang
fantastis, yaitu dua juta unit. Selanjutnya Nike merilis album-album
yang menjadi best seller. Karier Nike Ardilla dalam dunia seni
peran juga berjalan mulus. Nike bermain film Kasmaran yang dibintangi
juga oleh Ida Iasya dan Slamet Rahardjo, 1987.
Dan juga menjadi pemeran utama di Film Ricky Nakalnya Anak Muda bersama almarhum Ryan Hidayat pada tahun 1990 dan terus melahirkan film-film box office sepanjang periode akhir 80-an dan awal 90-an. Nike Ardilla juga sukses dalam beberapa sinetron.
Selain sebagai penyanyi dan bintang film, Nike Ardilla juga mengawali
kariernya sebagai seorang model. Terbukti dengan menjadi pemenang
Favorit pada ajang GADIS Sampul 1990.
Dominasi
Semenjak album perdana dirilis di penghujung 1989, nama Nike Ardilla
masuk kejajaran artis papan atas dan diperhitungkan. Deni Sabri
Management memang mempersiapkan Nike Ardilla untuk menjadi artis multi
talenta, awal pembentukan Nike Ardilla menjadi artis memang disiapkan
untuk menggantikan Cut Irna yang terkenal sebagai model, Meriam Bellina bintang film papan atas, dan diva rock '80-an Nicky Astria.
Jadi menurut Deni, Nike adalah perpaduan dari Nicky Astria, Meriam
Bellina, dan Cut Irna. Bahkan sebelum album perdana sukses di pasaran,
Nike sudah dilibatkan dalam produksi beberapa film box office di jamannya dan kegiatan yang berhubungan dengan modeling dan show di daerah-daerah dari Aceh sampai Papua.1990 adalah awal dominasi Nike Ardilla di dunia hiburan sehubungan dengan suksesnya secara komersil album Bintang Kehidupan, yang terjual 2.000.000 unit.
Dilanjutkan dengan terpilihnya Nike Ardilla sabagai GADIS Sampul Favorit di ajang model yang sangat bergengsi. Jadwal konsernya setiap tahun penuh, tampil di acara-acara selebriti dan ajang penghargaan, membintangi beberapa film box office, bintang iklan,tampil di sampul majalah, dan sebagainya. Mungkin karier Nike Ardilla terbilang singkat (1988-1995), hanya 6 tahun. Tapi dalam waktu singkat tersebut kariernya begitu cemerlang.
Tidak hanya di bidang musik saja Nike berkiprah, industri film tanah
air pun tidak mau ketinggalan menggunakan Nike Ardilla sebagai pemeran
utama di film-filmnya. Puluhan film box office dihasilkan Nike, bahkan
film daerah paling laris, Kabayan, yang di bintangi Paramitha Rusady
sebagai tokoh wanita utamanya, digantikan oleh Nike Ardilla. Nike juga
sempat tampil di salah satu sinetron dengan rating tinggi arahan
sutradara Putu Wijaya yang berjudul None, juga bersama Paramitha Rusady. Puluhan iklan pun telah dihasilkan Nike Ardilla.
Kematian
Pada tanggal 19 Maret 1995, kurang lebih pukul 06.15 pagi Nike Ardilla tewas dalam sebuah kecelakaan tunggal. Mobil Honda Civic
berwarna biru metalik plat D 27 AK menabrak pagar beton bak sampah di
Jalan Raden Eddy Martadinata. Diperkirakan Nike tewas seketika, tetapi
saksi yang berada disekitar lokasi kecelakan menuturkan Nike belum
meninggal saat kejadian, baru dalam perjalanan ke rumah sakit Nike meninggal.
Nike mengalami luka parah di kepala dan memar-memar di dadanya. Nike
yang saat itu bersama manajernya, Sofiatun, baru saja kembali dari
diskotik Polo. Isu-isu negatif seputar kematiannya berkembang di
antaranya menyebutkan bahwa Nike mengendarai mobil dengan keadaan mabuk,
tapi kemudian kabar itu dibantah keras oleh pihak keluarga dan saksi
kunci kecelakaan itu. Sofiatun mengatakan Nike hanya meminum jus jeruk.
Hasil visum polisi menyebutkan tidak menemukan kadar alkohol
dalam tubuh Nike. Ada kesimpangsiuran tentang waktu kematian Nike
Ardilla, menurut saksi kejadian itu terjadi pukul 3 pagi, tapi saksi
lain mengatakan bahwa kecelakaan itu terjadi pukul 5.45 pagi, laporan
resmi mengatakan bahwa waktu kejadian adalah pukul 06.15 pagi. Nike
Ardilla dimakamkan pada sore itu juga, diantar oleh ribuan penggemarnya
beserta para artis ibukota. Kematiannya menghebohkan dunia hiburan
Indonesia, ditangisi para fans yang sampai beberapa hari setelah
kematiannya masih setia berada di kediaman Nike Ardilla.
Menurut Atun yang bersama Nike berada di mobil itu, dalam perjalanan
pulang Nike mengendarai mobil itu dengan tidak menggunakan sabuk
pengaman. Mobil Nike berusaha menyalip mobil berwarna merah di depannya
yang berjalan sangat pelan. Namun ketika menyalip, dari arah berlawanan
muncul mobil Taft melaju kencang, Nike langsung menghindari mobil Taft
tersebut dan membanting setir terlalu ke kiri sehingga menabrak sebuah
pohon dan langsung terpental menabrak pagar beton bak sampah di kantor
Usaha Pribadi di jalan RE. Martadinata, dan Nike menghembuskan nafasnya
yang terakhir.
Ia meninggal dunia di saat popularitasnya sedang memuncak. Meski
sudah wafat Namun Nike Ardilla Masih produktif mengeluarkan album,
meskipun albumnya masih sama, hanya berganti cover saja. Sukses luar
biasa yang ditorehkan lewat album Bintang Kehidupan, Membuat Deddy Dores menerapkan formula yang sama untuk album selanjutnya Nyalakan Api. Bisa dibilang Lagu jagoan di album ini Nyalakan Api secara tema dan progres lagunya mirip lagu Bintang Kehidupan.
Hasilnya, album ini pun laris manis di pasaran dan terjual mencapai
1,7 juta keping. Album ini didukung oleh banyak musisi-musisi ternama di
jamannya. Sebut saja Ikang Fawzi, Deddy Dhukun, Doddy Lesmana, Dommy
Allen, Teddy Riady dan Wildan. Meskipun angka penjualannya tak sedahsyat
album Bintang Kehidupan namun album ini tetap meraih BASF AWARD sebagai album pop rock terlaris 1991.
Lagu Nyalakan Api terdengar dimana mana dan merajai tangga lagu di radio-radio tanah air.Selama sejarah dunia hiburan Indonesia ada, hanya Nike Ardilla artis
satu-satunya yang mendapatkan penghormatan paling tinggi di mana setiap
tanggal kelahirannya dan kematiannya selalu diperingati.
Pasca kematian
George Quinn,
Dekan dari Fakultas Studi Asia di Universitas Nasional Australia
melakukan penelitian tentang kebiasaan orang Jawa yang melakukan ziarah.
Dan penghormatan biasanya dilakukan masyarakat Jawa kepada para orang suci Muslim seperti Wali Songo.
Dan melihat penghormatan dan banyak bukti-bukti, hanya Nike Ardilla
tokoh yang lahir di kebudayaan pop yang memiliki atau mempunyai
penghormatan setara dengan para Wali Songo tersebut yang lahir di
kebudayaan Gamelan.
Setiap tahun bahkan sampai 15 tahun wafatnya Nike Ardilla, ribuan
orang telah melakukan ziarah baik itu sehari-hari atau setiap tanggal
kematiannya dan tanggal kelahirannya Nike Ardilla. Maka dengan hal
tersebut dapatlah di sebutkan kalau hanya Nike Ardilla yang menjadi
bukti kegemilangan budaya pop. Di mana semenjak awal kariernya, berbagai
poster Nike menghiasi ruang publik, baik itu kafe, bus, tv, sekolah,
dan sebagainya.
Bahkan setelah kematiannya pun nama Nike Ardilla masih mengisi
ruang-ruang publik. Buktinya, tempat-tempat suci didirikan seolah-olah
mentasbihkan kalau Nike Ardilla adalah pahlawan dan tokoh baru pada
zaman ini, Nike Ardilla resto and Gallery dibangun untuk mengenangnya di
Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan.
Bagaikan museum, makamnya selalu ramai dikunjungi semua kalangan. Tidak
salah kalau George Quinn mentasbihkan Nike Ardilla setara dengan Para
wali. 15 tahun kematiannya masih mampu mengisi ruang-ruang publik hingga
saat ini.
Pengaruh
Tak lama setelah kematianya nama Nike Ardilla justru menjulang. Publik masih terus membicarakan Nike Ardilla. Majalah Asia Week menafsirkan Nike dalam sebuah kalimat satir In Dead She Soared
atau "Dalam Kematian Dia Bersinar". Setiap tahunnya ribuan penggemar
yang tergabung dalam Nike Ardilla Fansclub melakukan ritual khusus pada
tanggal 19 Maret dan 27 Desember yaitu berziarah ke makam dan mengadakan
acara mengenang Nike seperti memutarkan film-film Nike dan menyanyikan
lagu-lagu Nike di Bandung, tempat kelahiran dan tempat berpulangnya
Nike.
Sebuah museum juga didirikan di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung.
Semua barang-barang Nike tersimpan disana, seperti pakaian yang
dikenakannya saat kejadian dan replika kamar Nike Ardilla. Selain itu,
hampir semua album
rekaman lagu-lagu Nike berhasil memperoleh penghargaan, terutama dari
segi penjualan. Dalam rentang waktu yang relatif pendek, dia berhasil
mengembangkan demikian jauh popularitas dan fanatisme penggemarnya
bahkan melampaui apa yang diperoleh penyanyi terkenal yang sudah
berkiprah puluhan tahun di dunianya.
Di Sulawesi Barat terdapat sebuah rumah makan dengan nama Rumah Makan Nike Ardilla yang berlokasi di Wonomulyo, Polewali Mandar. Setiap harinya, rumah makan tersebut memutarkan lagu-lagu Nike.
Diskografi
Album penuh
- Hanya Satu Nama - 1987
- Bandung Rock Power - 1987
- Seberkas Sinar - 1989 - 1990
- Bintang Kehidupan - 1990
- Nyalakan Api - 1991
- Matahariku dan Izinkanlah - 1992
- Biarlah Aku Mengalah - 1993
- Mama Aku Ingin Pulang - 1995
- Biarkan Cintamu Berlalu - 1994
- Duri Terlindung (Album Malaysia) - 1994
- Sandiwara Cinta - 1995
- Suara Hatiku - 1996
Kompilasi
- Bandung Rock Power 1987
- Gadis Foto Model 1988
- Album Ost Pocong - 1996
- Best of The Best Vol. 1 - 1999
- Best of The Best Vol. 2 - 2000
- Best Beat - 2002
Singel & soundtrack
- Lupa Diri 1987
- Dia Idolaku 1988
- Kelap Kelip Cinta 1989
- Batu Batu 1989
- Ost Si Kabayan 1989
- Rona Rona Biru 1990
- Cukup Sampai Disini 1990
- Ost Nakalnya Anak Muda 1991
- Star Of Life 1991
- Ost Nuansa Gadis Suci 1992
- Ost Aksara Bisu 1992
- Ost Lupus 1992
- Warga Kelas Tiga 1992
- Cintaku Padamu 1993
- Tinggallah Ku Sendiri 1993
- Aku Tak Akan Bersuara (Malaysia) - 1993
- Kembali Lagi 1993
- Ost Deru Debu 1994
- Pengembara Terasing (Malaysia) - 1994
- Menanti Kejujuran 1994
- Untuk Apalagi 1995
- Cinta Kita 1995
- Biarkanlah 1996
- Selamat Jalan Duka 1996
- Anugerah 1997
- Cinta Diantara Kita 1997
- Panggung Sandiwara 1997
- Ingin Ku Lupakan 1998
- Mengapa Cinta Berbuah Dusta 2014
- Antara Hitam Dan Putih 2015
Penampilan internasional
- Konser Battle Of The Bands di Stadium Negara, Kuala Lumpur (2 Feb. 1989)
- Konser Battle Of The Bands jelajah Malaysia (sepanjang 1990)
- Konser Terbuka Ella & The Boys di Panggung Anniversari, Kuala Lumpur (1990)
- Konser nike ardilla di Stadium Indra Mulia, Ipoh, Perak (18 Apr. 1991)
- Konser Kotaraya bersama artis-artis rock di Stadium Negara, Kuala Lumpur (1991)
- Konser Seni & Suara, bersama Ramli Sarip & Lefthanded di Stadium Negara, Singapura (1992)
- Konser Rock Salem, bersama MAY & BPR di Stadium Negara, Kuala Lumpur (8 Sep. 1992)
- Konser Revolusi Salem jelajah Malaysia, bersama Search & Wings (1992)
- Konser Hari Valentine Bersama Ella dan Nike Ardilla di Stadium Negara, Kuala Lumpur (14 Feb. 1993)
- Konser biarlah aku mengalah jelajah Malaysia (1993)
- Konser Solo Nike Ardilla, bersama Cromok di Tapak Pesta Shah Alam, Selangor (1993)
- Konser Solo Nike Ardilla di Stadium Tertutup, Singapura (1993)
- Konser Ella USA jelajah Malaysia (1994)
- Konser Tahun Baru Bersama Zainal Abidin,Ella dan Nike Ardilla (1995)
- Konser duri terlindung jelajah Malaysia (1995)
- Konser Ella Ten Years di Plaza Sungei Wang Roof Top, Kuala Lumpur (1995)
- Konser Demi Nike Ardilla jelajah Malaysia (1995)
- Konser Rock Orkestra DBKL di Kuala Lumpur (1995)
- Konser Bulldozer bersama artis-artis rock (1995)
- Festival Rentak Asia di Stadium Nasional, Bukit Jalil, Kuala Lumpur (1995)
- Konser Rentaq Serantau, bersama Search & artis-artis Indonesia di Stadium Malawati, Shah Alam, Selangor (3 Feb. 1995)
- Sunday Nite Live di Planet Hollywood, Kuala Lumpur (11 & 25 Feb. 1995)
Nike Ardilla dalam budaya pop
Film
- Kasmaran - 1987
- Gadis Foto Model - 1988
- Ricky - 1990
- Lupus IV - 1990
- Cinta Anak Muda - 1990
- Si Kabayan dan Anak Jin - 1991
- Olga dan Sepatu Roda - 1992
- Nuansa Gadis Suci - 1992
- Si Kabayan Saba Metropolitan - 1992
- Kembali Lagi - 1993
Sinetron
- Drama Seri Pondokan (1987)
- Opera Anak Juang Indonesia (1988)
- Kabayan Saba Kota (1989)
- Sukreni Gadis Bali (RCTI) - 1992
- Senandung Senja (1992)
- Impian Pengantin (1993)
- Bunga Kampus (TVRI) - 1993
- Saputangan dari Bandung Selatan (SCTV) - 1994
- None (MNCTV) - 1994
- Ceplas Ceplos (1994)
- Trauma Marissa (SCTV) - 1994
- Warisan I & II (RCTI) - 1995
- Sekelam Dendam Marissa (1995)
- Jalur Putih (Indosiar) 1995